Pengguna Facebook Indonesia Lewati Inggris

Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Sudah sejak lama Alexa, situs pengamat internet asal California, Amerika Serikat, memajang Facebook di posisi pertama peringkat situs yang paling dikunjungi di Indonesia. Melewati peringkat Google dan Yahoo.

Kini akhirnya “ketekunan” pengguna Facebook asal Indonesia membuahkan hasil. Menurut data yang dirilis CheckFacebook, per 11 Oktober 2010 ini pengguna Facebook tanah air telah melampaui jumlah pengguna Facebook asal Inggris.

Seperti dikutip dari CheckFacebook, 12 Oktober 2010, secara total pengguna Facebook di Indonesia mencapai 27.953.340 user adapun pengguna di Inggris hanya sebesar 27.815.540 pengguna. Amerika Serikat, sebagai negeri di mana Facebook berasal, masih tetap memiliki jumlah pengguna yang terbanyak, dengan 140.475.700 pengguna.

Yang menarik, CheckFacebook mencatat, 100 persen pengguna Facebook di Indonesia memanfaatkan akun yang ia buat. Sebagai gambaran, dari 140 juta pengguna Facebook di Amerika Serikat, hanya 63,81 persen pengguna yang aktif. Adapun di Inggris, pengguna aktifnya mencapai 64,36 persen.

Akan tetapi, meski kini berada di peringkat kedua, namun pertumbuhan pengguna Facebook di Indonesia tidaklah lagi drastis.

Menurut catatan CheckFacebook, negara yang paling tinggi pertumbuhan pengguna Facebook-nya adalah China (31,28 persen), Ukraina (15,96 persen), Rusia (14,83 persen), Luxemburg (14,53 persen), dan Palestina yang mengalami pertumbuhan pengguna Facebook sebesar 12,83 persen dibanding pekan sebelumnya.

Jika merujuk pada data APJII tahun 2010, di mana pengguna Internet di Indonesia mencapai 45 juta, angka pengguna Facebook di Indonesia tersebut cukup signifikan, yakni mencapai sekitar 60 persen. (kd)

Diam-diam Ternyata Israel Terima Sumbangan yang Sangat Besar, Ini Dia Sumbernya
Logo Facebook.

Taliban Plans to Block Facebook Access in Afghanistan

The Taliban in Afghanistan have announced plans to restrict or completely block access to Facebook, a move condemned by rights activists. The Taliban’s acting minister of

img_title
VIVA.co.id
13 April 2024