Parpol Buat Penyingkat URL yang 'Konservatif'

VIVAnews - Bukan sesuatu yang mengherankan bila para raksasa internet macam Facebook, Google, dan YouTube, berbondong-bondong menyediakan jasa penyingkat URL (universal resource locator). Namun suatu hal yang agak langka bila entitas politik juga tak mau ketinggalan melakukan hal yang sama.

Pertengahan Desember ini, partai Republik Amerika Serikat, memang membuat sebuah layanan penyingkat URL bernama GOP.am. Selama ini Partai Republik memang dikenal juga dengan sebutan GOP atau singkatan dari Grand Old Party.

"Kami sangat gembira bisa meluncurkan GOP.am. Kami sangat mengharapkan agar para simpatisan Partai republik dan kaum konservatif memanfaatkan GOP.am sebagai layanan utama penyingkat link URL mereka," ujar Larry Ward, Presiden Media Politik, Partai Republik, dikutip dari situs issuewire.com.

Para politikus di Amerika Serikat, tak terkecuali politikus Partai Republik, kini telah banyak yang terjun ke Twitter. Maka, langkah ini bisa dibilang langkah progresif dari partai yang berhaluan konservatif itu.

Menurut Ward, survei mereka memperlihatkan bahwa konsumen tidak memiliki loyalitas terhadap layanan penyingkat URL tertentu. Di sisi lain, para aktivis online dari Partai Republik memiliki kedekatan emosional yang sangat kuat dengan brand partai mereka.

Beda GOP.am dengan penyingkat URL lain, bila URL yang telah disingkat kita klik, maka akan muncul banner di bagian atas dan bawah laman web tersebut, yang menyediakan link ke situs partai.

Selain fitur penyingkat URL, GOP.am versi 1.0 juga menyediakan bookmark untuk toolbar browser, serta widget yang didesain untuk blog dan jejaring sosial. Rencananya fitur-fitur tadi bakal diperbarui kembali pada kuartal pertama 2010.

"GOP.am akan menyediakan tool yang sempurna bagi para aktivis Partai Republik untuk menunjukkan loyalitas mereka," kata Ward. Tak hanya itu, GOP.am juga punya motto yang cukup menarik. Bunyinya: "Making long URLs conservative."

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Perindo Sampaikan 4 Sikap
Ilustrasi sosial media

Menyelami Dampak Negatif FOMO pada Pengguna Media Sosial

Fenomena FOMO, yang ditandai oleh perasaan tidak nyaman karena merasa tertinggal dalam hal-hal tertentu, menjadi perhatian dalam diskusi.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024