Bunuh Diri Virtual, Upaya Membunuh Facebook?

Kacamata Facebook, Ray-Ban Stories.
Sumber :
  • The Verge

VIVAnews - Bila tren bunuh di mall semakin meningkat di Indonesia, lain lagi tren yang sedang berkembang di negara maju. Di sana, 'bunuh diri' sudah menyebar  ke ranah jejaring sosial.

Terpopuler: 3 Penyanyi Muslim Suka Lagu Rohani sampai Fakta Meli Joker

Caranya, yakni dengan menghapus identitas virtual mereka di berbagai jejaring sosial besar, macam Facebook, MySpace, Twitter, dan LinkedIn. Melalui layanan Suicide Machine atau Seppukoo, seseorang dengan mudah  menghilangkan akun mereka di beberapa jejaring sosial tadi dengan beberapa klik saja.

Nama Suicide Machine maupun Seppukoo sendiri, kurang lebih memiliki satu makna. Seppukoo adalah terminologi 'Seppuku' yang berasal dari Jepang, yaitu konsep bunuh diri para Samurai, untuk menjaga kehormatan mereka ketimbang takluk pada musuh.

Selebgram Meli Joker Bunuh Diri, Pemuda Indonesia Disebut Rentan Alami Gangguan Mental

Layanan macam ini memang sangat cocok bagi orang yang sudah terlalu jenuh dengan aktivitas di jejaring sosial yang begitu menyerap energi. Juga, orang yang ingin mengakhiri ketagihan dan ketergantungannya di  jejaring sosial tersebut.

Dengan melakukan login di situs Suicide Machine sesuai user name dan password di Facebook, maka program mesin itu akan secara otomatis mengubah password, profil user, membuatkan profil secara otomatis di jaringan 'Social Network Suiciders', me-remove teman-teman dan grup yang diikuti  di Facebook, serta me-remove semua status yang pernah diposting.

Meli Joker Tewas Bunuh Diri Sambil Live di Instagram, Psikolog Soroti Hal Ini

Melalui layanan ini, seseorang bisa 'bunuh diri' secara lebih simpel dan menghemat waktu, ketimbang melakukan semuanya secara  manual. Pasalnya, Virtual Machine merupakan program sepanjang 2500 baris yang  memanfaatkan Linux server dan menjalankan apache2 dengan modul python yang  terinstalasi.

Bila secara manual, rata-rata waktu yang diperlukan untuk melakukan 'bunuh diri' virtual ini bisa mencapai 9 jam 35 menit, dengan  layanan Suicide Machine, seseorang bisa melakukannya secara otomatis kurang dari  satu jam.

Sementara, dengan melakukan login Facebook menggunakan layanan Seppukoo, seorang pengguna Facebook bisa secara otomatis  melakukan deaktivasi akun Facebook-nya, meninggalkan pesan terakhir kepada  seluruh teman-temannya di Facebook, dan membuat halaman obituari atau memorial.

Namun, melakukan bunuh diri virtual melalui Seppukoo sebenarnya tidak sepenuhnya menghilangkan akun di Facebook,  menghilangkan informasi kegiatan, atau memutus hubungan kita dengan rekan-rekan  di jaringan Facebook. Sebab, Facebook memiliki kebijakan yang akan terus  menyimpan informasi tersebut.

Oleh karenanya, seseorang bisa dengan mudah melakukan 'kebangkitan kembali' di Facebooknya. Cukup dengan melakukan kembali  login di Facebook, maka kehidupan sosial di Facebook seseorang bisa kembali  seperti sedia kala.

Bagaimanapun, layanan semacam ini bisa memberikan alternatif baru bagi seseorang untuk menghentikan rutinitas kehidupan sosial  virtual yang dirasa mulai menjemukan. Bahkan, Suicide Machine mengklaim, bunuh  diri virtual ini menyehatkan, dan bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang di  dunia nyata, rata-rata 25 persen dari sebelumnya.

Tak heran bila kemudian tren bunuh diri virtual ini menyebar seperti sebuah virus. Sejak mulai diluncurkan akhir Desember lalu,  Suicide Machine mengklaim telah memutus 58.190 tali pertemanan di Facebook,  menghapus 203.748 tweet di Twitter, dan menghapus 879 profil orang di berbagai  jejaring sosial.

Sementara Seppukoo mengklaim telah mengundang 50 ribu orang untuk bergabung dengan jejaring sosial bunuh diri mereka. Namun,  tentu saja, Facebook tak akan membiarkan wabah ini menggerogoti jumlah anggota  mereka.

Sejak pertengahan Desember lalu, Facebook telah memblokir layanan Seppukoo dari Facebook, menyurati dan menuduh situs itu  melakukan berbagai pelanggaran terhadap Facebook: mengumpulkan informasi rahasia  dan identitas para pengguna Facebook, mengakses akun Facebook orang lain, dan  memanfaatkan properti intelektual Facebook untuk kepentingan komersial mereka  sendiri.

Oleh karenanya Facebook meminta Seppukoo menghentikan layanan mereka. "Bila Seppukoo mengabaikan permintaan ini, Facebook  akan menempuh langkah apapun yang perlu, untuk mempertahankan hak, kualitas  layanan, dan informasi pribadi pengguna kami," ujar Leota L Bates wakil dari  Facebook, pada 'surat ancaman' mereka.

Namun, Maria Teresa Votta, pengacara yang mewakili pihak Seppukoo, membantah tuduhan Facebook. "Informasi yang diperoleh Seppukoo  telah dikomunikasikan dengan klien kami, dan mereka sendiri yang memberikan  secara sukarela," kata Maria.

Alih-alih melindungi data penggunanya, Maria malah menuding Facebook telah menentang kehendak bebas dari para pemilik data  sebenarnya. "Ini bukan mengamankan privasi, namun pelanggaran dari kehendak  bebas pengguna untuk menentukan wilayah personal mereka," kata  Maria.

Hal yang sama ditempuh Facebook kepada Suicide Machine. Facebook memang menjadi salah satu pihak yang paling dirugikan bila  layanan jenis ini terus berkibar. Agaknya, bagi Facebook, membiarkan layanan ini  terus tumbuh, sama saja bunuh diri secara perlahan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya