Konsumsi Data Melesat Berkat Smartphone

VIVAnews - Pertumbuhan ponsel pintar global yang tengah mengalami peningkatan pesat, berakibat pada melonjaknya konsumsi data internet oleh seluruh penduduk dunia.

Hal itu diungkapkan oleh Henrik Brogaard, Head of Network Systems Sales, Nokia Siemens Network Indonesia, pada acara diskusi media terbatas di kantornya, di Menara Mulia Jakarta, 1 April 2010.

"Konsumsi data di seluruh dunia terus meningkat, dan akan melonjak secara eksponensial," kata Henrik. Dari data Nokia Siemens Network, pada 2008 trafik internet mobile dunia cuma sekitar 0,4 exabita per tahun. Tahun lalu, angka itu meningkat dua kali lipat menjadi sekitar 0,8 exabita.

Diperkirakan angka itu akan terus meningkat pada tahun ini menjadi sekitar 1,7 exabita, kemudian menjadi 5 exabita pada 2012, dan mencapai sekitar 23 exabita pada 2015. Sebagai patokan, 1 exabita setara dengan 1 juta gigabita atau 1 miliar megabita atau sekitar 10 ribu keping cakram Blu-ray berkapasitas 100 GB.

Oleh karenanya, kata Henrik, operator-operator telekomunikasi perlu mengantisipasi hal ini. "Tantangan utama dari para operator di Indonesia adalah bagaimana memaksimalkan kapasitas jaringannya, agar bisa dapat terus mendukung pertumbuhan layanan data," kata dia.

Tak cuma menambah kapasitas jaringan semata, kata Henrik, jaringan yang disediakan oleh operator juga musti mampu menangani berbagai macam jenis handset yang semakin beraneka.

Nokia Siemens Network sendiri mengusung teknologi jaringan 'ramah smartphone' yang diklaimnya tak dimiiliki oleh vendor solusi jaringan lain.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Dengan sebuah software, proses signaling (komunikasi antara handset dengan jaringan) dilakukan lebih efisien, sehingga diklaim mampu mengurangi proses signaling dan kongesti hingga lima kali lipat dan mampu menggandakan usia baterai.

Setiap saat ponsel pintar meminta data dari cloud (internet), atau sebaliknya saat informasi internet dikirimkan ke ponsel pengguna, biasanya koneksi baru harus disiapkan lagi dari awal.

Jaringan harus menemukan lokasi ponsel, menginstrukkan perangkat ponsel itu untuk aktif, melakukan pengecekan identitas, merubah status pengguna di database, lalu membangun kembali koneksi pengguna dengan internet.

Tapi, jika proses signaling terlalu sering, maka baterai ponsel justru menjadi cepat habis. Dengan memanfaatkan Paging Channel (PCH), jaringan akan tetap mematikan transmitter dan receiver ponsel selama masih mempersiapkan koneksi internet. Proses ini bisa dilakukan tanpa mempengaruhi kecepatan data pengguna.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Karena proses signaling semakin efektif, usai baterai ponsel pun bisa bertahan lebih lama, sekaligus membuat kapasitas jaringan lebih lowong, bebas kongesti (sumbatan), dan lebih handal.

Kim Min-jae saat Napoli melawan Inter Milan

6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions

Pada Senin, 22 April, Inter Milan meraih Scudetto ke-20 dalam sejarah mereka, dan cara mereka memastikannya tidak bisa lebih memuaskan lagi.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024