- doc Corbis
VIVAnews - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring sudah memerintahkan untuk memblokir situs porno menjelang bulan Ramadan. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengingatkan, pemblokiran situs porno jangan 'angin-anginan'.
"Namun KPAI meminta agar langkah ini dilakukan konsisten, tidak angin-anginan," kata Ketua KPAI Hadi Supeno dalam keterangan tertulis kepada VIVAnews, Rabu 11 Agustus 2010.
Menurut Hadi, KPAI menyampaikan apresiasi atas langkah nyata Kementerian Kominfo, yang akhirnya berani melakukan pemblokiran pada situs-situs berbau pornografi di internet.
Tetapi, untuk menjamin pemblokiran permanen itu maka perlu direkrut tenaga-tenaga ahli internet yang mumpuni di kantor kementerian pimpinan Tifatul. Indonesia memiliki banyak anak-anak muda yang sangat mumpuni dalam hal internet.
"Tanpa rekruitmen sumberdaya manusia yang memadai, pemblokiran akan sia-sia. Karena kelompok masyarakat pendukung pornografi akan berusaha dengan berbagai cara untuk mencari ruang baru menayangkan pornografi," tulis Hadi.
Untuk tidak dilupakan, Hadi melanjutkan, bahwa pornografi bukan sekedar hobi atau iseng, tetapi industri dengan omset mencapai US$900 miliar per tahun. Maka itu, pelaku bisnis pornografi tidak akan mau kehilangan pendapatan itu hanya sebuah kebijakan pemerintah.
"Pada sisi lain, KPAI meminta agar kebijakan Kemenkominfo segera ditindaklanjuti dengan pembentukan gugus tugas, untuk mengawasi di lapangan akan peredaran pornografi. Sementara kepada masyarakat luas harus terus-menerus dilakukan sosialisasi," tegas dia. (hs)
PKS Terbuka untuk Bertemu Prabowo tapi Bukan untuk Menyusul PKB
Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan rencana pertemuan dengan calon presiden terpilih Prabowo Subianto masih menunggu waktu yang tepat.
