- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews - Memanasnya hubungan antara Indonesia dan Malaysia terkait penangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan sempat memunculkan wacana untuk berperang dengan Malaysia di benak sejumlah pihak.
Meski demikian, wacana tersebut tidak sedikitpun terpikirkan oleh pemerintah Indonesia.
“Kita tidak menempuh langkah perang, pak SBY sudah menghimbau agar seluruh elemen lebih memprioritaskan diplomasi,” kata Menkominfo Tifatul Sembiring, usai jumpa pers di kantornya, di Jakarta, 2 September 2010. “Kita tidak berhadapan langsung dengan Malaysia, artinya tidak government to government,” ucapnya.
Untuk urusan dunia maya, Tifatul menyebutkan, Indonesia juga sudah mempunyai ID-SIRTII. “Mereka adalah kumpulan ahli peretas yang bisa mencegah serangan-serangan dari luar, tidak hanya Malaysia,” ucapnya.
“Sehari-harinya, ID-SIRTII mengelola situs kepresidenan RI di www.presidenri.go.id,” kata Tifatul. “Sampai sejauh ini, situs itu sudah diserang peretas hingga 3 juta kali, tetapi masih bisa ditangani oleh ID-SIRTII,” ucapnya.
Terkait persoalan antara Indonesia dan Malaysia, kata Tifatul, pemerintah juga tidak ada berpikir sama sekali akan adanya perang cyber. “Maki-memaki itu sudah biasa. Saya pribadi saja menghadapi hal itu hampir setiap hari di jejaring sosial,” ucap Tifatul.
“Lagipula, kebetulan, menteri ICT kedua negara sama-sama berasal dari Bukit Tinggi. Jadi nggak mungkin mengambil jalan keluar perang,” kata Tifatul. “Kalau memang ada blog-blog yang sifatnya provokatif silakan laporkan ke posko aduan Kemenkominfo,” ucapnya.
“Kominfo sudah menyiapkan email dan nomor teleponnya,” kata Tifatul. “Silakan lapor, nanti akan ada tim yang mem-follow up,” ucapnya.(np)
Presiden PKS: Kami Belum Dapat Pasangan Ajukan Hak Angket
Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, mengatakan PKS siap dan akan ikut apabila Hak Angket DPR RI diusulkan terkait pelaksanaan Pemilu 2024. Sampai sekarang PKS belum dapat teman.
