Pembantai Anjing Laut Selandia Baru Diburu

Anjing laut Selandia Baru
Sumber :
  • hickerphoto.com

VIVAnews - Organisasi peduli lingkungan Sea Sheperd menawarkan hadiah berupa uang tunai 11.500 dolar Selandia Baru, atau setara Rp77,5 juta, bagi yang berhasil menangkap pelaku pembantaian 23 anjing laut dan mendamparkannya di salah satu tempat wisata Selandia Baru.

Anjing laut Selandia Baru merupakan salah satu jenis hewan yang dilindungi pemerintah setempat karena jumlah spesiesnya semakin sedikit sejak pemanasan global mempengaruhi iklim di perairan Selandia Baru bagian selatan.

Namun, sekelompok orang disinyalir telah membantai 23 di antaranya di Ohau Point, dekat Pulau Selatan Kaikoura. Wilayah perairan tersebut memang dikenal sebagai 'rumah' anjing laut.

"Kabar ini telah menggemparkan warga Selandia Baru," kata Lisa Baines, juru bicara Sea Sheperd, yang dikutip VIVAnews dari Yahoo News, Kamis 9 Desember 2010. "Orang-orang yang melakukan serangan barbar ini hanyalah sekumpulan pengecut."

"Dengan iming-iming hadiah belasan ribu dolar, kami berharap ada seseorang yang datang dan menangkap mereka. Lantas, semua orang akan menyaksikan mereka dihukum," cetus Lisa.

Dari 23 ekor jasad anjing laut yang ditemui, delapan di antaranya diperkirakan masih anak-anak, sementara 15 ekor sisanya dewasa. "Seluruhnya ditemukan sudah mati minggu lalu di dekat habitatnya, di samping salah satu jalan raya ke arah Pulau Selatan," papar Departemen Konservasi (Department of Conservation-DOC) Selandia Baru melalui keterangan resminya.

Para ahli mengatakan, pembantaian ini berimbas pada perjuangan lebih keras bagi anak-anak anjing laut yang terpaksa menjadi yatim piatu untuk melanjutkan hidup tanpa induk mereka.

DOC mengatakan, anjing laut adalah salah satu spesies yang dilindungi pemerintah Selandia Baru. Pembunuhnya bisa diancam hukuman penjara enam bulan dan denda sebesar 250.000 dolar New Zealand, atau setara Rp1,6 miliar.

Sampai saat ini, DOC mengaku belum menemui titik terang dari jejak sang pelaku. Tetapi, dukungan publik dan sejumlah organisasi peduli lingkungan yang antusias dalam melacak jejak mereka sangat menggembirakan dan patut dihargai.

Terkait motif, DOC juga belum bisa buka mulut. Namun, DOC mengatakan ada beberapa pihak antagonisme yang disinyalir adalah nelayan. Mereka sengaja memburu binatang-binatang tertentu yang menjadi predator ikan-ikan laut dalam jumlah besar. (umi)

Sidang Sengketa Pilpres, MK Pertimbangkan Hadirkan Mensos hingga Menkeu
Muslimah saat makeup

Jangan Asal Pilih, 5 Tips Ini Harus Diperhatikan Muslimah Saat Memilih Kosmetik Halal

Menyambut Hari Raya Idul Fitri banyak Muslimah ingin tampil cantik dan menawan. Namun, memilih kosmetik halal di tengah banyaknya produk di pasaran bisa menjadi tantangan

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024