Foto: Wajah Baru Website Twitter

Logo Twitter
Sumber :
  • youngstownfire.com

VIVAnews - Twitter telah meluncurkan versi terbaru dari homepage-nya. Terlihat lebih bersih, sederhana, dengan menghilangkan sejumlah rubrik di halaman depan, seperti See Who's Here, Top Tweets, dan Discover Twitter.

Langkah tersebut berhasil membuat halaman depan website Twitter lebih fresh. Ini juga diharapkan dapat memikat perhatian pengguna baru Twitter. Apa saja yang berubah dari website Twitter?

Yang paling terasa adalah skema warna yang berubah dari nuansa cahaya biru tradisional menjadi biru krom metalik. Sehingga, kesan hi-tech menjadi lebih terasa. Ada pengguna yang mengatakan warnanya menyerupai Facebook, tapi kami kira Twitter tidak bermaksud demikian.

Walaupun harus mengorbankan fitur Top Tweets dan Trending Topics, Twitter baru membuat bar sederhana di bagian bawah homepage yang menyajikan avatar pengguna terpopuler di dunia.

Selain itu, ada perubahan minor yang lebih berfokus pada tampilan antarmuka. Misalnya, tabulasi pencarian yang sebelumnya berada di samping logo Twitter dipindahkan ke bawah bagian bawah.

Israel-Iran Memanas, BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 21,46 Triliun


Namun, perubahan terbesar terletak pada mekanisme registrasi pengguna baru. Ya, pengguna baru tidak perlu lagi mengklik tombol 'Sign Up' untuk membuka halaman registrasi. Sekarang, pengguna baru bisa langsung mendaftar di halaman depan Twitter. Syaratnya, cukup mempunyai satu alamat e-mail aktif.

Jika Anda belum bisa menikmati website baru Twitter, jangan panik dulu. Karena, tampilan baru tersebut belum berlaku di Indonesia dan nampaknya baru dapat dinikmati di beberapa negara tertentu saja. Kemungkinan situs mikroblog yang baru merayakan hari jadinya yang ke lima tahun itu masih ingin mendengarkan feedback dari penggunanya di AS dulu. (eh)

Ilustrasi Rapat Dewan Keamanan (DK) PBB

Indonesia Sesalkan Palestina Gagal Jadi Anggota Penuh PBB Karena Veto AS

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyesalkan kegagalan berulang DK PBB dalam mengesahkan resolusi keanggotaan penuh Palestina.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024