VIVAnews - Google Inc., baru saja membeli Motorola Mobility senilai US$12,5 miliar. Akuisisi Motorola Mobile oleh Google membuat keyakinan saya akan 4 pilar e-ecosystem semakin terbukti. Adapun keempat pilar tersebut adalah Akses, Terminal/Devices, Content, dan Aplikasi.
Saya pribadi tidak begitu kaget ketika Google melakukan pembelian terhadap Motorola Mobility. Sebagai sesama perusahaan Amerika, sangat wajar jika Google dan Motorola bersinergi. Keduanya sama-sama saling membutuhkan.
Motorola Mobility sebagai unit usaha Motorola sangat butuh naungan platform yang benar-benar siap full fill terhadap operating system dalam perangkat mereka. Sedangkan Google butuh devices yang bisa di "goreng" agar lebih kompetitif di Market dan terus berada di jajaran atas para pemain devices.
Tanpa canggung Google melakukan gebrakan ini karena tidak ingin mengalami nasib seperti Nokia yang akhirnya tidak kompetitif untuk kelas Smartphone.
Dengan business model Android seperti saat ini, Google merasa masih belum puas karena mereka masih menginginkan banyak features dan add on untuk melengkapi ekosistem yang sudah mereka ciptakan.
Seperti diketahui, dari sisi aplikasi dan konten, mereka sudah cukup "menggurita". Dimulai dari search engine, gmail, blog, media content (YouTube), sampai ke sosial media network mereka sudah ciptakan walau belum mereka kuasai 100 persen.
Yang kurang adalah devices. Walau dengan platform Android yang sudah menggurita, mereka masih tidak bisa melakukan "intervensi penuh" terhadap devices.
Yang patut diberi acungan jempol adalah mereka tetap pada komitmennya bahwa Android akan tetap open source dan bisa tetap digunakan oleh para vendor devices lainnya. Hal ini yang jarang kita temukan di era mobile technology saat ini.
Lalu bagaimana dengan pilar yang satunya (akses)? Percaya atau tidak, ada kemungkinan mereka sedang menyiapkan business model dan mungkin akusisi terhadap pemain akses (dalam hal ini adalah perusahaan telco). Mari kita tunggu tanggal mainnya. Tantangannya adalah bagaimana agar perusahaan telekomunikasi bisa selamat dari permainan ini dan tidak hanya jadi dumb pipe bagi pemain sekaliber Google dan Facebook.
Dolly Surya Wisaka
Sr. Manager - Services Operation at PT. Multiply Indonesia
Sumber :
Baca Juga :
Ganjar soal Prabowo Bakal Rangkul Lawan Politik: Saya Lebih Baik di Luar Pemerintahan
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Barang Paling Laris
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Harga Diri Apple sedang Dipertaruhkan
Piranti
24 Apr 2024
Apple diminta untuk menciptakan iPhone murah seperti HP Android pada umumnya. Namun, saran ini sepertinya sulit dilaksanakan karena Apple tidak ingin menurunkan standar.
Bagi banyak orang, kopi adalah minuman wajib untuk memulai hari. Rasanya yang khas dan efek kafeinnya dapat membantu meningkatkan fokus dan kewaspadaan.
Proyek Ini jadi 'Game Changer'
Startup
24 Apr 2024
Game changer merupakan istilah yang mengacu pada perubahan atau inovasi yang mendasar dalam industri atau pasar yang mengubah dinamika yang ada dan ciptakan standar baru.
Sensor 'Intelligent Eye' mampu bekerja mendeteksi pergerakan manusia dalam ruangan.
Meninjau visi masa depan Indonesia yang tergambar dalam ramalan-ramalan Jayabaya memberikan perspektif yang menarik. Sebagian prediksi telah terbukti, dan ada yang belum.
Selengkapnya
Partner
POLYTRON Partymax: Bluetooth Speaker Terbaru dengan TWS untuk Pengalaman Musik Tanpa Batas!
Gadget
8 menit lalu
Dapatkan kebebasan tanpa kabel dengan Partymax, speaker Bluetooth inovatif dengan teknologi TWS untuk pengalaman mendengarkan musik yang imersif.
Seiring kebutuhan sumber daya manusia GPR dan tata kelola TIK di sektor swasta, Program Beasiswa Kominfo juga dibuka untuk masyarakat umum yang berlatar belakang TI.
Samsung Electronics Indonesia dengan bangga mengumumkan kedatangan tablet terbaru mereka ke Indonesia, Samsung Galaxy Tab S6 Lite (2024). Didesain dengan sempurna
Perjalanan Karir dan Prestasi Aura Jeixy, Pro Player PUBG Mobile yang Tersandung Kasus Narkoba
Gadget
2 jam lalu
Aura Jeixy, pro player PUBG Mobile Indonesia menjadi sorotan publik.
Bukan karena prestasi gemilang di dunia e-sports, melainkan karena tersandung kasus Narkoba.
Selengkapnya
Isu Terkini