- REUTERS/Stringer
VIVAnews - Operator telekomunikasi seluler Telkomsel mengatakan memiliki langkah preventif sebagai antisipasi terjadinya gangguan komunikasi akibat bencana alam. Kondisi geografi Indonesia pun dianggap bukan masalah, dan Telkomsel mengaku sudah melakukan inovasi menghadapi kondisi darurat.
“Telkomsel memperhatikan aspek geografis Indonesia dalam menggelar jaringan. Seperti faktor cuaca, alam, dan kondisi lingkungan setempat yang beragam," kata Head of Corporate Communication Division Telkomsel, Ricardo Indra, dalam keterangan tertulis, 14 April 2012.
Telkomsel memahami, ada sejumlah wilayah yang memang rawan bencana alam. Sebagai antisipasi, Telkomsel menggunakan backbone transmisi fiber optic Ring Jasuka (Jakarta-Sumatera-Kalimantan).
Backbone tersebut mempunyai ring proteksi sehingga dapat menjaga kualitas jaringan di mana pada saat salah satu kota terkena bencana maka kota-kota lain tidak akan terganggu.
Sedangkan dari segi infrastruktur, Telkomsel mengklaim telah menerapkan desain bangunan tahan gempa pada Telkomsel Telecomunication Center, yang merupakan pusat pengendali jaringan. Dari sisi mekanisme, Telkomsel memiliki mekanisme redudancy, atau duplikasi komponen kritis dan fungsi dari suatu sistem untuk tingkatkan kemampuan sistem saat terjadi gangguan.
Dalam mempercepat proses pemulihan pasca-bencana, sejumlah mobile BTS pun dipersiapkan. Mobile BTS yang biasa disebut COMBAT (Compact Mobile Base Station) ini akan selalu siaga di daerah bencana, untuk menggantikan BTS yang tidak berfungsi karena bencana alam.
Saat terjadi gempa Sumatera beberapa waktu lalu, Telkomsel mengakui kepadatan trafik jaringan. "Kemudahan akses layanan internet menjadi prioritas sebagai alternatif di saat terjadi blocking untuk melakukan panggilan maupun SMS," ujar Indra.
Dengan demikian, pelanggan tetap dapat berkomunikasi melalui email, meng-update status melalui media sosial, bahkan mengetahui situasi terkini melalui browsing internet.
Untuk meningkatkan jaringan, Telkomsel menargetkan terciptanya 100 broadband city di tahun 2012 yang pada saat ini baru ada 46 broadband city.
Begal di Depok Nekat Beraksi Siang Bolong demi Beli Sabu
Begal itu menyasar pelajar dan perempuan.
