- steelgateglobal.com
VIVAnews - Bisnis e-commerce Indonesia dipandang semakin bertumbuh. Pengakuan tersebut dialami oleh platform belanja online Rakuten, yang terus memperkuat ekosistem.
Sejak lebih dari setahun kehadirannya di Indonesia, ekosistem Rakuten telah tumbuh signifikan. Ryoto Inaba, Presiden Direktur dan CEO PT Rakuten MNC Indonesia, mengatakan, pertumbuhan merchant mencapai 7 kali lipat. Sementara itu, pertumbuhan produk mencapai 8 kali lipat.
"Awalnya kami ada 70 merchant dan kini menjadi 400 merchant. Sementara itu, jumlah produk hanya 40 ribu pada awal pembukaan, saat ini telah mencapai lebih dari 200 ribu produk," papar Inaba dalam Rakuten Expo Jakarta 2012 di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin 12 November 2012.
Sementara itu, untuk sebaran konsumen pada tahun pertama masih berpusat di Jakarta. Namun, kini proporsi konsumen sudah mulai menyebar ke daerah.
Inaba menjelaskan, pada Juni 2011, 90 persen konsumen Rakuten berasal dari Jakarta, sedangkan 10 persen luar Jakarta. Sementara itu, per Oktober 2012, proporsi berubah 55 persen konsumen berasal Jakarta, dan 45 persen konsumen luar Jakarta.
Konsumen pria lebih mendominasi dengan 65 persen dibandingkan wanita sebanyak 35 persen. "Dan 49 persen konsumen berusia muda antara 20-29 tahun," kata pria yang akrab dipanggil Popeye ini.
Produk mobile seperti gadget, Inaba melanjutkan, merupakan produk yang dominan diperjualbelikan di Rakuten, yakni mencapai 50 persen. Untuk produk populer lainnya setelah gadget yaitu fashion dan produk makanan serta minuman.
"Kami bukan sekadar e-commerce, tapi we-commerce. Memang, membeli dari orang, tapi bukan dari internet saja. Karena, di balik produk ada pelaku usaha," ujarnya.
Hal tersebut menegaskan dan memperkuat ide bahwa konsumen harus menjadi salah satu titik sentral dalam belanja online.
Sebagaimana diketahui, menurut versi Rakuten, saat ini penetrasi internet Indonesia mencapai 48 juta populasi. Sementara itu, populasi e-commerce Indonesia sebanyak 1,4 juta.
Angka e-commerce tersebut hanya 3 persen dari total populasi internet di Indonesia. (art)
KPK Sebut Prabowo Subianto Tak Perlu Setor Nama-Nama Calon Menterinya
Presiden terpilih Prabowo Subianto, dikatakan tidak perlu menyetor nama-nama calon menteri, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Apalagi nama-nama itu distabilo tertentu.
