Siswa Kini Bisa Mengintip Isi Alam Semesta

Tampilan aplikasi Wahana Jelajah Angkasa
Sumber :
  • microsoft.com
VIVAnews -
Sidang Sengketa Pilpres, MK Pertimbangkan Hadirkan Mensos hingga Menkeu
Selama ini, media pembelajaran ruang angkasa hanya melalui gambar statis. Hal ini menjadikan imajinasi siswa tentang alam semesta relatif terbatas.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Tapi, kini siswa dan guru dapat memanfaatkan fasilitas perangkat lunak Wahana Jelajah Angkasa (World Wide Telescope), yang menawarkan tampilan visualisasi yang lebih hidup dan lengkap mengenai alam semesta.
Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit


Dengan peranti tersebut, siapa pun bisa mengeksplorasi data teleskop kelas tinggi pada perangkat komputer tanpa perlu ke laboratorium ruang angkasa khusus, seperti Boscha.

Hari ini, Rabu 13 Maret 2013, Microsoft bersama Kemendikbud meresmikan wahana tersebut. Asyiknya, peranti lunak ini diintegrasikan dengan portal pendidikan besutan kemendikbud,
.


Sehingga, tidak hanya guru dan siswa, Anda pun bisa mengeksplorasi isi alam semesta tanpa perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli teleskop yang mahal.


"Dengan wahana ini, anak didik punya bayangan secara lebih detail tentang bentuk alam semesta secara visual dan utuh, tidak hanya sekadar gambar statis saja," jelas Ari Santoso, Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Kemendikbud di Pustekom Kemendikbud, Tangerang, Banten.


Konten-konten pada portal terintegrasi tersebut dapat diakses kapanpun dan di manapun secara cuma-cuma. Modalnya sederhana, hanya koneksi Internet.


Dengan demikian, kata Ari, Wahana Jelajah Angkasa dapat mengurangi kesenjangan layanan pendidikan bagi seluruh siswa maupun guru di seluruh Indonesia.


Konten istimewa


Peranti lunak ini bukan hanya peranti pada umumnya. Data yang terdapat di dalamnya berasal dari 50 juta pencitraan luar angkasa milik badan antariksa Amerika Serikat (NASA).


"Foto dalam peranti ini berisi repositori NASA dari tahun ke tahun sejak data tahun 1970 (teleskop Hubble), dan dapat dilihat selama 24 jam," tambah Andreas Diantoro, President Director Microsoft Indonesia.


"Data yang terdapat dalam portal ini juga sangat dinamis sesuai dengan data NASA yang dapat dipublikasikan," tandasnya.


Ketika mengakses data ini, kata Andreas, pengguna di Indonesia diberikan akses langsung ke data center Microsoft Research. Pusat data inilah yang mengumpulkan data dari NASA tersebut.


Konten yang terdapat di dalamnya cukup kaya dan variatif, mulai dari teks, gambar, suara, video, animasi sampai simulasi. "Juga dilengkapi dengan Wikipedia Indonesia, untuk memberikan keterangan lebih detail tentang suatu hal," ujar Andreas.


"Dan, Indonesia adalah negara pertama di dunia yang mengadopsi teknologi ini," ucap Andreas bangga.


Wahana Jelajah Angkasa tidak terbatas pada browser tertentu saja. Microsoft tetap mengizinkan pengguna mengakses melalui semua browser, seperti Firefox, Chrome, Opera, dan lainnya.


Syaratnya, browser tersebut sudah mengistal Microsoft Silverlight. Jika belum, Anda bisa mengunduhnya terlebih dahulu melalui
.


Pengguna yang ingin mendalami konten pada portal Rumah Belajar juga diberikan fasilitas e-mail gratis dengan domian @guruku.my.id untuk kalangan guru dan @siswa.my.id untuk siswa-siswi.


Sebelum memanfaatkan portal ini, baik siswa, guru, ataupun pengguna perlu registrasi terlebih dahulu. Tujuannya untuk yaitu memudahkan monitor statistik pengguna. Selamat mencoba! (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya