Sumber :
- U.S. Navy photo by John F. Williams/Released
VIVAnews -
Angkatan Laut Amerika Serikat awal pekan ini mengumumkan siap mengerahkan senjata paling mutakhir dalam waktu dekat di kapal perang mereka. , senjata itu berupa laser yang bisa menembak jatuh pesawat nirawak berkuran kecil dan melumpuhkan kapal musuh.
"Masa depan sudah tiba," kata Peter Morrison dari Kantor Penelitian Angkatan Laut AS, seperti dikutip Reuters , dengan bangga. Dia khusus bekerja di bagian Program Teknologi Laser Angkatan Laut AS.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Wakil Ketua DPD Mahyudin Harap Keberhasilan Timnas Indonesia U-23 Memotivasi Anak Muda Bangsa
"Masa depan sudah tiba," kata Peter Morrison dari Kantor Penelitian Angkatan Laut AS, seperti dikutip Reuters , dengan bangga. Dia khusus bekerja di bagian Program Teknologi Laser Angkatan Laut AS.
Senjata bernama Laser Weapon System (LaWS) ini sangat hemat biaya. Satu kali tembakannya hanya memakan biaya di bawah US$1, atau Rp9.700.
Bagaimana senjata canggih ini bekerja?
Dalam uji coba yang dilakukan oleh Kantor Penelitian Angkatan Laut AS, prototipe senjata laser ini dipasang di kapal perang USS Ponce. Saat didemonstrasikan, senjata laser LaWS digunakan untuk menyerang pesawat nirawak yang dikendalikan dari jarak jauh.
"Kami telah meningkatkan kemampuan senjata laser ini sebanyak dua kali lipat. Ini adalah bentuk revolusi perang modern di masa depan," kata Peter Morrison, Pejabat di Program Teknologi Laser Angkatan Laut AS.
Ia menjelaskan, tingkat ketepatan mengenai target dan sistem kontrolnya tidak tertandingi. "Kami berharap senjata ini akan semakin berkembang di masa depan dan mengalahkan keakuratan sistem rudal. Senjata laser juga harus memiliki kemampuan kecepatan cahaya dalam menyerang musuh," jelas Morrison.
Untuk melihat demonstrasi dari senjata laser yang digunakan untuk menyerang pesawat nirawak, Anda bisa klik
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Senjata bernama Laser Weapon System (LaWS) ini sangat hemat biaya. Satu kali tembakannya hanya memakan biaya di bawah US$1, atau Rp9.700.
