Awas, Banjir Malware di Situs Porno

Politikus PKS no 72 kepergok lihat gambar porno
Sumber :
  • Media Indonesia/Mohamad Irfan
VIVAnews -
Detik-detik Pengemudi Zenix Lawan Arah di BSD, Diingatkan Malah Marah
Bagi Anda yang kerapkali mengunjungi situs porno populer, mulai saat ini Anda perlu berhati-hati.

Awal Mula Dosen Untan Diduga Joki Nilai Mahasiswa S2: Tak Pernah Kuliah Tapi Ada Nilainya

Penelitian menemukan semakin sering dan mengunjungi situs hot, maka anda semakin rentan terinfeksi
Hasto Usul Kasus Connie Bakrie Disetop, Minta Aparat Fokus Usut Korupsi Tambang
software berbahaya (malware) yang mengancam Anda.

Sumber malware
itu berasal dari iklan-iklan yang ditampilkan pada situs porno. Peneliti keamanan, Conrad Longmore menemukan sebagian besar iklan di situs porno, yang jutaan kali dikunjungi setiap hari, dapat menginstal file berbahaya tanpa sepengetahuan pengguna.


Dua situs yang paling berisiko adalah
xhamsXXX.com
dan
pXXXhub.com.


Peneliti mengatakan tidak ada situs porno yang mengamati
host
setiap
malware
yang menempel pada iklan.


"Kami menyebutnya
malvertising
, atau
malware
iklan," ujar Longmore, dilansir
BBC
, 11 April 2013.


Menurutnya, memberantas iklan jenis ini tergolong susah. Pasalnya, cara iklan ini hilang dan muncul kembali tak diketahui dari mana asalnya.


Data yang ditunjukkan Longmore tak main-main. Menggunakan layanan Diagnostic Advice milik Google, ia menganalisa konten berbahaya dari situs yang dimaksud.


Misalnya pada xhamsXXX.com, ia menemukan
malvertising
pada 1.067 dari 20.986 halaman, atau sekitar 5 persen dari seluruh isi konten.


Berdasarkan analisis statistik pemeringkat situs Alexa, rata-rata pengguna xhamster.com melihat 10,3 halaman individual. Artinya, jika menghitung risiko potensial, sekitar 42 persen pengguna bisa tersandung iklan berbahaya saat sedang mengunjungi situs.


Statistik situs lain, pXXXhub.com menunjukkan 12,7 persen dari iklan yang ditampilkan merupakan iklan berbahaya.


"Tampaknya telah terjadi lonjakan tiba-tiba dalam
malware
di situs populer, terutama di beberapa minggu terakhir," ujar Longmore.


Situs porno terpopuler, xvidXXX.com, tidak ditemukan iklan berbahaya saat dianalisa sampelnya. 


Pelaporan Konten


Longmore menegaskan bahaya mengakses situs porno. Sayang, banyak pengguna yang enggan melaporkan iklan berbahaya itu. "Bagian dari problem ini yaitu porno adalah sesuatu yang tabu," ujarnya.


Oleh karena itu, ia meminta kepada operator situs untuk menyediakan mekanisme pelaporan yang cepat pada situs. Misalnya, dengan menandai iklan berbahaya itu. Longmore juga mengingatkan tanggungjawab yang harus dipikul oleh jaringan periklanan.


Sementara pihak xhamXXX.com dan pXXXub.com belum mau berkomentar atas temuan ini. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya