NASA Buat Bahan Bakar Roket Ramah Lingkungan

Virgin Galactic sukses ujicoba pesawat ruang angkasa
Sumber :
  • Richard Branson/Virgin Galactic
VIVAnews
Kombes Ade Ary Blak-blakan Soal Kasus Aiman yang Disetop, Alasannya Bukan Politis
- Sejak peluncuran pesawat ruang angkasa pertama kali pada 1970an sampai kendaraan robotik Mars atau rover Curiosity pada tahun lalu, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) selalu menggunakan bahan bakar yang diberi nama hidrazin untuk mendorong roket untuk sampai di ruang angkasa.

Bom Temuan Bekas Perang Dunia II Diledakkan di Lanud Silas Papare

Namun, hidrazin merupakan bahan bakar yang sangat mudah terbakar dan melempar panas. Tidak hanya itu, hidrazin juga sangat beracun jika terhirup dan terkena kontak dengan kulit manusia.
Lippo Karawaci Cetak Pendapatan Rp 17 Triliun di 2023, Kantongi Laba Bersih Rp 50 Miliar


Seperti diberitakan,
NBC News
, 17 Mei 2013, kini setelah bertahun-tahun melakukan penelitian, tim peneliti dari Air Force Office of Scientific Research telah berhasil menemukan bahan bakar pengganti yang lebih aman dan ramah lingkungan dari pada hidrazin.


Terbuat dari apa bahan bakar itu?


Bahan bakar pendorong terbaru itu dinamakan propelan
Energetic Ionic Liquid
(EIL). Cairan itu merupakan senyawa garam dalam bentuk cair dan molekulnya bermuatan positif dan negatif. Itu yang membuat cairan EIL lebih aman dan stabil.


Tapi, EIL dikenal sebagai cairan ionik yang tidak menghasilkan jumlah energi yang besar saat terbakar.


Tom Hawkins, Peneliti di Laboratorium Air Force Rocket Propulsion, mengatakan, EIL memiliki potensi sebagai bahan bakar roket. Hasil itu ia dapati setelah meneliti EIL sejak tahun 1980 di Lehigh University, AS.


"IEL memiliki nama ilmiah Propelan AF-M315E. Cairan ini memiliki tekanan uap rendah dan menguap secara perlahan-lahan. Itu mengartikan EIL lebih stabil dan jauh lebih mudah terbakar dibandingkan dengan hidrazin," kata Hawkins.


Dia menambahkan, EIL juga sangat ramah lingkungan, karena saat terbakar hanya mengeluarkan uap air, hidrogen, dan karbon dioksida.


Sementara menurut Michael Berman, Manajer Program Laboratorium Air Force Rocket Propulsion, saat ini kita perlu bahan bakar yang lebih baik dan dapat menghasilkan suhu yang baik untuk mesin-mesin.


"Uji terbang roket pertama yang menggunakan bahan bakar ramah lingkungan pada tahun 2015. Jika uji coba berhasil, maka cairan EIL akan menjadi era baru untuk bahan bakar roket pesawat ruang angkasa saat mengeksplorasi Tata Surya," kata Berman. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya