VIVAnews -- Tom Berge, pencuri amatiran berusia 27 asal Inggris, tak butuh perangkat yang canggih untuk merencanakan operasinya. Yang ia butuhkan hanya satu: komputer dengan aplikasi foto satelit Google Earth.
Cukup berbekal itu saja, Berge telah berhasil menggasak properti orang senilai 100 ribu pound sterling atau sekitar Rp 1,6 miliar. Hasil sebesar itu ia bobol dari berbagai tempat seperti musem- museum, gereja-gereja, hingga sekolah-sekolah.
Namun, Berge tak perlu masuk ke tempat-tempat itu untuk mencari cara mengakali alarm keamanan. Ia cukup naik ke atap gedung-gedung itu untuk mempreteli genting-genting yang ada di atas gedung.
Berge, pekerja bangunan, memang tahu persis mahalnya harganya genting-genting yang berasal dari bahan timah. Oleh karenanya, tak sembarangan gedung yang ia incar. Lewat Google Earth-lah ia berburu genting berbahan timah.
"Berge bisa mengenali genting timah dari Google Earth, karena biasanya genting itu akan terlihat lebih gelap dari genting biasa," kata seorang teman Berge yang berasal dari Sutton, London Selatan, dikutip dari situs Telegraph.
Usai menandai target, Berge akan mencuri genting itu untuk dijual kepada penyalur barang logam bekas. Sebelum akhirnya tertangkap polisi, Berge merupakan pencuri yang produktif.
Beberapa tempat seperti Honeywood Museum di Carshalton, Sutton High School for Girls, dan Croydon Parish Church telah menjadi mangsanya.
"Setelah ia kami cokok, angka kejahatan pencurian genting timah, berkurang sangat signifikan," ujar Sersan Chris Grant, detektif yang menangani kasus pencurian itu.
Berge telah dinyatakan bersalah oleh pengadilan Sutton, pekan lalu. Ia dijatuhi hukuman delapan bulan penjara dan 100 jam menjadi tenaga pelayanan umum.
Smart Finance Gandeng CBI Redam Risiko Kredit Macet
Smart Finance mengumumkan kolaborasinya dengan Credit Bureau Indonesia (CBI) yang menawarkan produk skor dan laporan kredit yang komprehensif dan inovatif.
