Peneliti di AS Ciptakan Robot Pembantu Rumah Tangga

Robot Restaurant China
Sumber :
  • REUTERS/Sheng Li
VIVAnews
Cak Imin Dikabarkan Maju Pilgub Jatim, PKB Ingin Fokus di MK Dulu: Tidak Lama Hanya 14 Hari
-- Tim peneliti dari Cornell University, Amerika Serikat, mengumumkan telah membuat robot yang memiliki kemampuan untuk membantu pekerjaan rumah tangga. Robot ini bisa membantu membukakan pintu lemari es hingga menuangkan minuman atau bir.

Mudik Pakai Mobil Listrik, Perhatikan Suhu Cuaca dan Ban

Kemampuan robot ini berkat digunakannya sensor gerak Kinect milik Microsoft. sensor itu akan mengikuti gerakan manusia berdasarkan rekaman 120 video tugas rumah tangga, seperti memasukkan makanan ke microwave, menyikat gigi, dan lainnya.
IPI Sebut Pemulung Ujung Tombak Pengumpulan Sampah tapi Banyak yang Tidak Mengapresiasi


Menurut Ashutosh Saxena, ahli komputer dari Cornell University, AS, kunci dari keberhasilan membuat robot yang dapat melakukan pekerjaan rumah tangga adalah kemampuan memprediksi gerakan selanjutnya.


"Untuk membuat robot yang dapat meniru gerakan manusia sangat mudah. Tapi, untuk membuat robot yang memiliki kemampuan memprediksi gerakan selanjutnya adalah sangat sulit," kata Saxena, yang dilansir
Science Recorder
, 29 Mei 2013.


Robot ini mampu menghapal gerakan manusia dalam melakukan pekerjaan rumah tangga. Yang sangat menakjubkan adalah robot ini mempunyai kemampuan menganalisis gerakan manusia dan menghafal letak gelas untuk dituangkan bir.


"Saat saya menaruh gelas di atas meja, robot itu mulai menghitung algoritma dari seberapa jauh lengan saya untuk meletakkan gelas di atas meja," jelas Saxena.


Teknologi robot ini bukan hanya sebatas untuk melakukan pekerjaan rumah tangga. Jika hitungan algoritma diperluas, bukan tidak mungkin robot itu memiliki kemampuan untuk membantu pekerjaan medis.


Proyek inovasi robot bir ini akan dipresentasikan oleh tim peneliti dari Cornell University diajang International Conference of Machine Learning di Atalanta, AS, dan di Robotics: Science and Systems conference di Berlin, Jerman.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya