Ambisi Miliuner Rusia Ciptakan Robot Berotak Manusia

Dmitry Itskov, Jutawan dari Rusia
Sumber :
  • Sydney Morning Herald
VIVAnews - Seorang jutawan besar Rusia, Dmitry Itskov, berambisi ingin hidup lebih panjang dan abadi dengan inovasi buatannya.
Baliho Dukungan Sekda Jadi Bupati Tangerang Bertebaran, Begini Aturan ASN-nya

Dengan memanfaatkan robot, dilansir Sydney Morning Herald, Senin 17 Juni 2013, Itskov menginginkan apa yang dialami dalam tubuh manusia bisa ditransfer ke tubuh robot. Robot ini nantinya diposisikan untuk menggantikan tubuhnya yang sakit.
Ceritakan Pengalaman Mistis, Inul Daratista Pernah Muntah Darah

Ambisis Itskov tampaknya bukan guyonan. Dia sangat serius. Dengan mempertimbangkan teknologi saat ini, ia yakin bisa meraih ambisinya mencapai keabadian itu. Tahapan pertama dia bilang akan berlangsung pada 2020 mendatang. Pada tahun itu, ditargetkan robot sudah dapat dikendalikan robot dengan otak manusia dari jarak jauh. 
Prabowo Bakal Ketemu Cak Imin Pasca Penetapan KPU, PAN Bilang Begini

Kemudian lima tahun berselang, dia melanjutkan, diharapkan terjadi peningkatan signifikan yaitu dengan mentransplantasi otak manusia ke dalam tubuh robot yang dirancang sebagai sistem pendukung kehidupan. Dengan kemampuan ini, robot nantinya dapat menggantikan tubuh manusia yang sedang sakit dan berangsur menua.

Pada 2035, terobosan teknologi itu diharapkan dapat mencapai kemampuan untuk memindahkan pikiran manusia ke dalam komputer. Dan pada 2045, teknologi bisa membuat otak buatan yang dapat mengendalikan tubuh khayal, tubuh hologram.

Melihat ambisi sang jutawan yang begitu luar biasa, ahli ilmu saraf yang diundang Itskov pada konferensi Global Future 2045 di Lincoln Center, New York, mengaku pesimistis. Mereka beranggapan ambisi itu tidak realistis. Pertemuan itu juga menyisakan banyak pertanyaan tentang bagaimana dampaknya terhadap kehidupan jika ambisi itu terwujud.

Meski demikian, peluang masih terbuka. Presentasi peneliti robotik Jepang, Hiroshi Ishiguro, memamerkan kemampuan robot hidup yang merepresentaskan ambisi Itskov itu. Robot itu dapat menggerakkan bibir, mengangguk, dan menggerakkan mata saat Ishiguro mengeluarkan suara dari mulutnya dari tempat tersembunyi. Robot ini jelas belum memuaskan nafsu Itskov.

Gandeng pemerintah AS dan PBB

Untuk merealisir ide "gilanya" itu, Itskov ingin memulai sebuah proyek yang melibatkan pemerintah dan PBB, untuk menggarapnya bersama-sama.

"Kami benar-benar berada di masa di mana teknologi dapat mempengaruhi evolusi manusia. Saya ingin kita merancang skenario masa depan, membawanya ke publik, sambil menghindari skenario yang bisa merusak kemanusiaan," ujar Itskov.

Ia sendiri mengaku telah menghabiskan sekitar US$3 juta atau sekitar Rp29,7 miliar sekadar untuk mempromosikan visinya.

Sebelumnya, Itskov sudah mengkampanyekan ide ini setahun lalu di Rusia. Kemudian, ia beralih ke AS dengan harapan mendapat dukungan. Sayangnya, ide Itskov untuk menggandeng pemerintah, tidak sejalan dengan semangat industri teknologi di Negeri Paman Sam, yang justru selalu ingin menjauhi keterlibatan pemerintah. 

Ambisi Itskov juga disangsikan Peter Diamandis, ketua sebuah lembaga swasta penyelenggara kompetisi teknologi, X-Prize, dan Lazar Puhalo, Uskup Agung Gereja ortodoks AS yang juga seorang ahli fisika dan neurobiologi.

"Saya tidak terlalu menyukai gagasan keabadian, karena saya pikir itu akan menjadi seperti mayat yang membosankan," kata Puhalo. "Ada banyak hal yang membuat kita menjadi manusia seutuhnya. Saya tidak yakin ambisi itu dapat dibangun dan dipindahkan ke dalam mesin." (kd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya