Riset Harvard: Emas di Bumi Berasal dari Tabrakan Dua Bintang

Emas yang ditemukan di Gunung Manggar, Jember.
Sumber :
  • ANTV

VIVAnews - Tim ilmuwan dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, untuk pertama kalinya mengungkapkan, emas diproduksi oleh tabrakan dua bintang yang sangat langka.

Para ilmuwan telah mengamati peristiwa astronomi yang tidak biasa ketika emas dikirimkan dari luar angkasa. Peristiwa itu terkait kehadiran logam mulia di Bumi, demikian menurut penelitian yang dilansir The Christian Science Monitor, 18 Juli 2013.

Menurut beberapa penelitian terdahulu, bintang diciptakan oleh beberapa unsur-unsur ringan. Ketika bintang meledak pada akhir masa hidupnya, biasanya bintang akan mengeluarkan unsur kalsium, zat besi, serta karbon, dan mengirimkannya ke alam semesta.

Namun, kehancuran sebuah bintang belum menemukan apakah juga mengeluarkan unsur-unsur berat seperti emas dan besi yang kemudian sampai ke Bumi.

Tapi, kini sebuah studi dari tim astronom dari Universitas Harvard telah memberikan data alternatif mengenai pembentukan logam mulia. Emas diproduksi oleh penggabungan dua bintang yang tidak biasa, atau disebut bintang neutron.

"Dalam arti luas, emas mungkin berasal dari Supernova, atau kematian dari bintang yang meledak. Tapi, itu masih diperdebatkan di beberapa komunitas ilmiah," kata Wen-fai Fong, mahasiswa pascasarjana di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics.

"Tapi, penemuan baru ini sangat berpotensi memberikan data alternatif atau pun dominan, mengenai mekanisme produksi emas," tambah Fong.

Hormati Putusan MK, Ganjarist: Pertarungan Pilpres Sudah Selesai Namun Perjuangan Kami Belum

Ledakan Sinar

Penelitian ini berawal dari sebuah riset bulan lalu yang mengindentifikasi sebuah ledakan sinar gamma pendek. Peristiwa yang dikenal sebagai GRB 130603B itu terjadi pada jarak 3,9 miliar tahun cahaya dari Bumi. Dan menurut catatan, jarak ledakan itu merupakan yang terdekat dengan Bumi.

Ledakan itu menyemburkan partikel-partikel dengan kecepatan tinggi ke benda-benda langit yang berada di sekitarnya, termasuk ke Bumi.

"Emas diproduksi dengan cara tersebut, dan Bumi akhirnya memiliki kandungan emas," kata Edo Berger, pemimpin penelitian yang merupakan profesor astronomi di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics.

Peristiwa-peristiwa serupa yang terjadi sebelum terbentuknya Tata Surya, kata Berger, juga kaya akan kandungan emas. Tata Surya dibentuk oleh beberapa partikel, dan akhirnya emas berhasil masuk ke Bumi.

Penelitian ini sudah diterbitkan di Jurnal Astrophysical Journal Letter. (umi)

Progres Pembangunan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 1 Capai 83,85 Persen
Tim Pemenangan Edy Rahmayadi saat mengambil formulir Cagub Sumut 2024, di DPW PKS Sumut.(B.S.Putra/VIVA)

Sinyal PKS Kembali Dukung Edy Rahmayadi di Pilkada Sumatera Utara?

Mantan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), memiliki komunikasi yang baik. Sehingga, PKS menganggap mantan Pangkostrad sahabat.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024