Layanan E-mail yang Dipakai Snowden Gulung Tikar

Edward Snowden
Sumber :
  • businessinsider.com
VIVAnews -
DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya
Layanan e-mail atau surat elektronik (surel) yang kerap digunakan oleh pembocor rahasia intelijen Amerika Serikat (AS), Edward J. Snowden, tiba-tiba "tutup usia" kemarin, 8 Agustus 2013.

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United

Usut punya usut, mereka memilih untuk menutup layanannya ketimbang harus mematuhi perintah pengadilan agar bekerja sama dengan Badan Keamanan Nasional (NSA) dan menyerahkan data para pelanggan mereka.
Rumah di Bangkalan Hancur Usai Petasan Meledak, 3 Orang Jadi Korban


Laman
The Guardian
hari ini melansir pernyataan tutup layanan surel milik Lavabit disampaikan sendiri oleh sang pendiri, Ladar Levison, di situs Lavabit, lavabit.com.


"Saya dipaksa untuk membuat keputusan sulit: terlibat dalam suatu kejahatan melawan rakyat AS atau menghancurkan semua kerja keras selama hampir satu dekade dengan menurutp Lavabit," tulis Levison di situs surel miliknya itu.


Dia mengaku, pemerintah AS melarangnya untuk menjelaskan kepada publik apa yang menjadi penyebab perusahaan mengalami krisis. Walaupun, menurut dia, publik sebenarnya berhak tahu karena tiap warga negara berhak untuk berbicara.


"Sayangnya, Kongres malah meloloskan hukum yang mengatakan hal sebaliknya. Oleh sebab itu saya tidak dapat mengungkap apa yang terjadi kepada perusahaan ini selama enam minggu terakhir. Padahal, saya sudah meminta hal tersebut sebanyak dua kali secara baik-baik, namun ditolak," imbuh Levison


Snowden diduga merupakan salah satu pelanggan Lavabit. Pria berusia 30 tahun itu diduga menggunakan layanan surel Lavabit untuk mengundang media dan menggelar jumpa wartawan pada pertengahan Juli kemarin di zona transit Bandar Udara Internasional Sheremetyevo, Rusia.


Sayang, Levinson bungkam saat ditanya, apakah penutupan layanan surel yang didirikannya karena terkait Snowden.


Dia hanya menyebut akan melayangkan gugatan hukum ke pengadilan. Levinson mengaku tengah memperjuangkan kasusnya ke tingkat banding.


"Kami sudah menyiapkan semua dokumen yang diperlukan untuk terus berjuang untuk konstitusi dalam sidang banding
(Fourth Circuit Court of Appeals)
nanti. Menurut saya, ini akan menjadi keuntungan untuk membangkitkan kembali Lavabit sebagai perusahaan Amerika," kata dia.


Di mata pengacara untuk Yayasan Electronic Frontier, Kurt Opsahl, sikap yang diambil Levison tergolong berani. Bahkan dia berpendapat, langkah itu dapat membahayakan keuangan perusahaan yang didirikan Levison.


"Apabila Levison sampai mengajukan kasusnya ke sidang banding
Fourth Circuit Court of Appeals,
maka hal itu mengindikasikan bahwa pemerintah melalui pengadilan telah memerintahkan Lavabit untuk menyerahkan data pelanggannya," kata Opsahl.


Lavabit bukan perusahaan pertama yang menolak bekerja sama dengan NSA dan membagi data pelanggannya ke mereka. Salah satu perusahaan lainnya adalah Qwest Communications.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya