Blackberry Mulai Lelang Aset, Baru Sedikit yang Dilirik

CEO RIM perkenalkan gadget terbaru berbasis BlackBerry 10
Sumber :
  • REUTERS/Shannon Stapleton
VIVAnews -
Chelsea Proteksi Raheem Sterling dari Hinaan Fans
Babak awal penjualan aset perusahaan BlackBerry tampaknya segera dimulai dalam beberapa minggu lagi. Beberapa perusahaan penawar potensial dilaporkan
ngebet
Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman
dengan BlackBerry.
Putra Tamara Bleszynski Ditabrak Orang Tak Bertanggung Jawab di Depan Rumah

Tapi, sayang, tidak semua aset perusahaan dianggap seksi oleh para penawar. Beberapa perusahaan hanya naksir dengan beberapa aset saja, dikabarkan Reuters, Senin 16 September 2013.


Misalnya, menurut sumber yang mengetahui masalah ini, perusahaan ekuitas swasta hanya mengincar lini sistem operasi BlackBerry dan paten seputar keyboard saja. Namun, nama perusahaan itu masih dirahasiakan.


Ada pula satu kemungkinan besar yang tertarik dengan seluruh aset perusahaan adalah patungan antara perusahaan dana pensiun Kanada dan sejumlah investor. Namun, nilai aset seluruh BlackBerry hanya ditaksir US$5 miliar, setara Rp57,1 triliun. Angka yang sangat kecil untuk sebuah raksasa produsen
smartphone
dunia.


Pekan lalu, pemegang saham terbesar BlackBerry, Fairfax Financial Holding Ltd, dikabarkan aktif mendekati beberapa perusahaan investasi besar Kanada terkait kesepakatan aset perusahaan ponsel pintar itu.


Bahkan, dalam beberapa hari terakhir, banyak perusahaan ekuitas swasta dilaporkan telah menandatangani perjanjian diam-diam dengan BlackBerry terkait akses ke buku perusahaan. Ini menunjukkan penjualan aset BlackBerry makin dekat, hanya dalam hitungan minggu saja.


Aset merosot


Kurangnya minat beberapa perusahaan ekuitas swasta untuk membeli seluruh aset perusahaan agaknya cukup beralasan.


Pasalnya, nilai saham ponsel Kanada ini terus anjlok meski pada awal tahun ini meluncurkan perangkat terbaru, seri BlackBerry 10. Kondisi itu bisa jadi semakin mengurangi nilai perusahaan di tengah persaingan dengan Samsung, Android maupun iPhone.


Sejauh ini, kinerja perangkat baru itu gagal mendapatkan respons positif di pasar. Ponsel
high-end
Samsung dan iPhone juga mengalami tren kejenuhan.


Sementara nilai saham BlackBerry anjlok menjadi US$5,4 miliar, dibandingkan masa emasnya di tahun 2008 dengan nilai saham US$84 miliar.


Meski kinerja aset perusahaan menurun, para analis melihat bisnis layanan BlackBerry bisa menjadi penolong. Analis melihat sistem keamanan messaging bernilai antara US$3-4,5 miliar, koleksi paten bernilai US$2-3 miliar serta layanan kas dan investasi ditaksir kisaran US$ 3,1 miliar.


Bahkan, taksiran konservatif analis memperkirakan nilai pasar BlackBerry bisa mencapai US$5,4 miliar.


Hingga kini, pihak BlackBerry enggan menanggapi isu pembelian aset perusahaan. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya