China Akhirnya Cabut Blokir Akses ke Facebook

Jejaring sosial Facebook.
Sumber :
  • REUTERS/Dado Ruvic/Files
VIVAnews - Pemerintah China sejak lama telah memblokir akses Facebook kepada warganya. Itu merupakan cara China yang tak ingin warganya mendapat akses informasi yang buruk atau tidak layak terhadap pemerintahannya.
Megawati Ajukan Amicus Curiae ke MK, Pakar Hukum: Upaya Intervensi Peradilan

Tapi, baru-baru ini China mengumumkan telah mencabut blokir itu. Kini Facebook sudah bisa digunakan di China, walau hanya sebatas di zona perdagangan bebas di Shanghai.
HUT Ke-61, Taspen Tegaskan Komitmen Genjot Kesejahteraan Masyarakat

Melansir Slash Gear, Rabu 25 September 2013, terkait pencabutan blokir terhadap Facebook, sekarang zona perdagangan bebas di Shanghai sudah mulai memiliki akses ke situs asing, seperti Twitter bahkan New York Times.
Asia Business Council 2024, Menko Airlangga Kasih Bukti Ketahanan Ekonomi Indonesia

Pemerintah China juga mengumumkan akan menerima tawaran dari perusahaan telekomunikasi asing untuk diberikan lisensi dalam menyediakan akses Internet di zona perdagangan bebas Shanghai. 

Tapi, salah satu sumber di pemerintahan menegaskan bahwa situs asing hanya bisa digunakan di zona perdagangan Shanghai, tidak di seantero Negeri Tirai Bambu.

"Dalam rangka menyambut perusahaan asing yang ingin berinvestasi di wilayah China, kami (pemerintah China) akan memperbolehkan orang asing tinggal dan bekerja di zona perdagangan bebas. Kami juga mulai berpikir untuk membuat mereka nyaman seperti tinggal di negerinya sendiri," kata salah satu sumber di pemerintahan China.

Untuk diketahui, zona perdagangan bebas Shanghai memiliki luas 28,78 kilometer persegi, yang berada Kota Pudong New Area yang di dalamnya terdapat zoba bebas Waigaoqiao dan bandara internasional.

Beberapa sumber di pemerintahan China juga mengatakan zona perdagangan bebas akan diperluas menjadi 1.210,4 kilometer persegi di tahun-tahun mendatang. Pemerintah China berharap zona perdagangan bebas akan membantu menarik para investor asing untuk berinvestasi di Negeri Tirai Bambu. (eh)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya