Bos Google Mengaku Gagal Antisipasi Tren Jejaring Sosial

Executive Chairman Google Eric Schmidt
Sumber :
  • VIVAnews/Aries Setiawan

VIVAnews - Ketua Dewan Direksi Google, Eric Schmidt, menyampaikan salah satu penyesalannya selama bekerja di raksasa teknologi itu. Berencana pensiun dari Goggle akhir tahun ini, Schmidt mengaku gagal mengantisipasi tren laman-laman jejaring sosial.

"Kesalahan tebesar di sini yaitu tak mengantisipasi kenaikan fenomena jejaring sosial," ujar Schmidt seperti dilansir The Verge, Selasa 31 Desember 2013. Meski telah terlambat mengantisipasi tren sosial itu, tapi menurutnya Google belum terlambat.

"Untuk memulai lagi saya rasa bukan sebuah kesalahan, kami telah mengerjakan banyak hal lain," kata dia mencoba membela.

Pada kesempatan itu, Scmidt juga turut memprediksi perkembangan tren teknologi pada tahun depan. Menurut dia, tren mobile akan menjadi pemenang pada 2014.

One Dead, 75 People in Hospital After Eating at Riyadh Restaurant

Penjualan tablet dan ponsel pintar pun kian menggerogoti pasar PC. "Setiap orang terus memiliki sebuah ponsel pintar. Tren mobile telah jadi pemenang," tuturnya.

Schmidt menambahkan tren mobile yang jelas terjadi beberapa tahun sepanjang ini semakin berkembang dengan kedatangan era big data dan mesin intelijen dimana pun. Dua hal itu menurutnya jadi basis penting bagi layanan baru, kemampuan untuk menganalisa orang dan mengubah bisnis secara global.

Kali ini Scmidt tak menyebutkan secara jelas perangkat Google yang akan sukses di 2014. Ia hanya mengatakan di masa depan perangkat wearable (yang dapat dipakai) dan robot besutan Google akan sukses. Schimdt juga melanjutkan salah satu gangguan utama yang diakui dirinya yaitu perkembangan tren genetik.

"Kita benar-benar tak mengetahui apa yang akan terjadi," kata dia. Kemajuan analisa urutan DNA, klaim bos Google ini, akan menghasilkan penemuan pengobatan dan diagnosa kanker pada tahun depan. (umi)

Program dukungan esports Indonesia

14 Sekolah Terima Dukungan Program Pengembangan Esports

420 siswa dari 14 sekolah di Jawa Barat dan Jawa Timur menerima dukungan program pengembangan esports. Total dana yang diberikan untuk program ini mencapai Rp330 juta.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024