Sumber :
- cnet.com
VIVAnews -
Setelah Lenovo berhasil mendapatkan Motorola Mobility dari Google, muncul pertanyaan, sejauh mana Lenovo mampu menyaingi raja ponsel pintar dunia, Samsung.
Saat ini, Samsung menguasai pasar ponsel pintar seluruh dunia dengan meraup 30 persen pangsa pasar global. Sementara per triwulan akhir 2013, posisi Lenovo hanya meraup 4,7 persen dari total pasar ponsel pintar.
Dengan pangsa tersebut, menurut data perusahaan riset pasar Strategy Analytics, Lenovo menduduki posisi keempat di belakang Samsung, Apple dengan raihan pangsa 17,6 persen, dan Huawei 5,7 persen.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Saat ini, Samsung menguasai pasar ponsel pintar seluruh dunia dengan meraup 30 persen pangsa pasar global. Sementara per triwulan akhir 2013, posisi Lenovo hanya meraup 4,7 persen dari total pasar ponsel pintar.
Dengan pangsa tersebut, menurut data perusahaan riset pasar Strategy Analytics, Lenovo menduduki posisi keempat di belakang Samsung, Apple dengan raihan pangsa 17,6 persen, dan Huawei 5,7 persen.
Tapi, dengan mendapatkan Motorola Mobility, kata perusahaan riset itu, Lenovo bisa saja melonjak ke posisi ketiga dengan jumlah pangsa pasar mencapai enam persen, dilansir
Wall Street Journal,
Kamis 30 Januari 2014.
Salah satu prestasi yang bisa jadi modal Lenovo yaitu keberhasilan dalam bisnis komputer personal (PC). Perusahaan yang bermarkas di Beijing dan North Carolina itu berhasil mengakuisisi bisnis PC milik IBM Corp pada tahun 2005 lalu dengan brand ThinkPad.
Dengan pijakan itu, dan bila kesepakatan direstui regulator, posisi Lenovo diperkirakan sangat mungkin "mengganggu" Samsung.
Kuda hitam
Menurut analis Jefferies, Sundeep Bajikar, awalnya Lenovo hanya dilihat sebagai ancaman pemain kelas dua atau subskala yang segmentasinya konsumen
low-end
dan menengah.
Saat terjadi kesepakatan pembelian Motorola Mobility dengan Google, saham Lenovo pun turun 8,2 persen.
"Saya heran Lenovo melakukan sesuatu yang berisiko. Lenovo tak hanya mengunyah saja tapi sudah menggigit," kata analis Sanford C Bernstein, Alberto Moel.
Di bawah Google, Motorola telah memainkan peran untuk bersaing dengan produk Samsung. Google memutuskan banting harga produk Motorola, yakni Moto X versi 16 GB hanya US$399 untuk pelanggan AS tanpa kontrak, hampir setengah harga dari Galaxy S4 16 GB yang dibanderol US$600 tanpa kontrak.
Sayangnya, penjualan Moto X disebutkan tak mencetak hasil yang bagus. "Motorola tak pernah berkembang jadi pesaing penuh Samsung, karena pangsa pasar Motorola hanya satu persen di seluruh dunia," ujar Hugues de la Vergne, pemimpin riset perangkat mobile Gartner.
Tapi, itu tidak berarti Motorola hilang taring. Vergne mengatakan, perluasan bisnis Motorola baru bisa jadi ancaman bagi Samsung namun dengan syarat.
"Asalkan Motorola memperluas pasar di AS dan menawarkan perangkat tanpa margin supaya dapat merebut pangsa pasar, lalu menyaingi Samsung dengan harga yang cocok," katanya.
Setali tiga uang. Keyakinan akan kemampaun Lenovo juga terlontar dari mulut Kepala Eksekutif Google, Larry Page, dalam penjelasannya di blog perusahaan. Page memberi kredit rekam jejak Lenovo pada bisnis peranti keras.
"Akuisisi ini memungkinkan Motorola tumbuh menjadi pemain utama dalam ekosistem Android," kata Page. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tapi, dengan mendapatkan Motorola Mobility, kata perusahaan riset itu, Lenovo bisa saja melonjak ke posisi ketiga dengan jumlah pangsa pasar mencapai enam persen, dilansir
