Microsoft dan Google Kompak Populerkan Komputasi Awan

Cloud computing
Sumber :
  • datatrend.com
VIVAnews - Microsoft dan Google boleh saja saling bersaing dalam inovasi teknologi masing-masing. Tapi berbeda halnya saat membicarakan tentang komputasi awan atau cloud, keduanya kompak dan akur. 
Pernah Dampingi Gibran ke Papua, Bahlil Bantah Tudingan Tak Netral

Dilansir Cnet, Jumat 28 Febuari 2014, berbicara pada forum konferensi tahunan RSA di Moscone Center, kedua perusahaan sepakat untuk memulai kekhawatiran keamanan cloud. 
SIM Mati Bisa Diperpanjang, Tidak Perlu Bikin Baru

Problem adopsi layanan cloud masih seputar seberapa aman dan tingkat kepercayaan pengguna menitipkan daya pada penyedia layanan cloud. 
Masyarakat Diimbau Waspada Terhadap Penawaran Paket Umrah dan Haji Harga Murah

Ada kekhawatiran Vendor dapat mengacaukan keamanan perusahaan, membuat keputusan yang buruk dan berbohong kepada klien. Namun kedua perusahaan mengaku terbuka menggunakan cloud yang dibesut oleh kompetitor.

Kepala Keamanan Informasi Microsoft, Bret Arsenault, menegaskan perusahaannya terbuka untuk menggunakan layanan komputasi awan besutan Googel dengan pertimbangan faktor bisnis.

"Kami melakukan outsourcing sejumlah komponen bisnis kami saat ini. Tapi kami selalu memliki motivasi untuk memprioritaskan peranti lunak kami dahulu," jelas Arsenault

Sedangkan Google lebih diplomatis. Direktur Keamanan Aplikasi Google, Eran Feigenbaum membeberkan Google saat ini menggunakan sistem cloud yang disebut kompetitor. 

"Beberapa layanan mereka malah lebih baik dari kami dan beberapa dari mereka menggunakan layanan kami," ujar Feigenbaum.

Penjelasan Teknis

Ditambahkan Feigenbaum, salah satu masalah bagi perusahaan untuk mengadopsi dan mempercayai cloud yakni perlunya penjelasan teknis dan kontrak komitmen terkait keamanan dan privasi. 

Jaminan itu, ia mengatakan, layaknya proses sertifikasi yang mana perusahaan akan lebih percaya dengan adanya keamanan yang lebih. 

"Kami secara fanatik percaya. Percaya lisensi, kami percaya litigasi, ada banyak sistem yang kami miliki saat kepercayaan gagal. Semua aplikasi penting sangat manusiawi. Terima kasih kepada cloud, komputais menjadi dipercaya," ujarnya. 

Menurut Feigenbaum, sebagian besar data perusahaan terbagi pada tiga jenis yaitu data publik, data sensitif dan data rahasia. 

Untuk dua data pertama, memungkinkan untuk diterima pada cloud, tapi sistem persyaratan dan infrastruktur publik harus berada diluar cloud.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya