- REUTERS / Boeing Co
VIVAnews - Perangkat ini bukan sembarang ponsel biasa. Namanya cukup singkat, Black. Ponsel besutan Boeing, yang dikenal sebagai perusahaan pembuat pesawat, telah mendapatkan lisensi dari Federal Communication Commission (FCC), komisi yang mengatur telekomunikasi AS, sebagai perangkat yang bisa digunakan.
Keistimewaan ponsel ini, yaitu memiliki keamanan sekelas militer. Mengutip laman Quartz, ponsel berbasis Android ini juga dapat rusak dengan sendirinya jika seseorang berupaya untuk menjebol data rahasia dalam ponsel.
Boeing menjelaskan spesifikasi ponsel ini dibebaskan dari syarat yang tercantum dalam Undang-Undang Kebebasan Informasi. Spesifikasi ponsel mengandung rahasia dagang dan sangat penting untuk keamanan nasional AS.
Informasi seputar ponsel ini ini juga sangat minim, bahkan misterius. Disebutkan pihak yang merilis Boeing Black diwajibkan untuk tidak mengungkap soal peranti keras, peranti lunak, kinerja, aplikasi dan apapun dari ponsel itu.
Segala informasi itu hanya boleh dikeluarkan oleh Boeing, selaku pembuat ponsel.
"Ponsel Boeing Black diproduksi sebagai perangkat yang disegel epoksi, perekat dan pengeras kualitas tinggi, di sekitar casing dan sekrupnya, kepala ponsel dilindungi anti perusak untuk mengidentifikasi usaha pembongkaran," ujar deskripsi pada dokumen pengajuan.
Dengan segel anti perusak itu, lanjut dokumen itu, setiap usaha untuk membuka casing akan memicu fungsi yang menghapus data dan software yang terdapat dalam perangkat.
"Akhirnya perangkat tak dapat beroperasi," tulis dokumen itu.
Melansir The Verge, spesifikasi Boieng Black tertera pada dokumen pengajuan yaitu layar 4,3 inchi resolusi 540x960, bobot 170 gram.
Ponsel ini mendukung jaringan 4G atau LTE, WCDMA dan GSM, USB, HDMI. Juga dilengkapi dengan koneksi standar seperti pada ponsel lainnya, Bluetooth dan WiFi.
Untuk mendukung performa, ponsel dipersenjatai prosesor 1,2 Ghz ARM Cortex-A9.
Ponsel buatan Boeing dari tampak belakang (Foto REUTERS/ Boeing Co)
Disebutkan piranti keras ponsel dirakit di AS. Dan akan dikembangkan dengan panel belakang yang bekerja dengan pemindai biometerik, penerima satelit, pengisi daya matahari dan aksesoris lainnya.
Sebagaimana diketahui Boeing merupakan kontraktor sistem pesawat tempur AS, sehingga tak mengherankan jika perusahaan akan mengembangkan platfrom yang aman dalam komunikasi mobile.
Sepanjang 2013 lalu, 40 ribu karyawan Boeing masih menggunakan perangkat BlackBerry karena pertimbangkan keamanan yang sudah cukup dikenal pada tingkat korporasi. (eh)
Megawati Ajukan Amicus Curiae ke MK, Pakar Hukum: Upaya Intervensi Peradilan
Megawati telah mengajukan diri menjadi amicus curiae ke Mahkamah Konstitusi (MK), dan menyampaikan pendapatnya atas perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU).
