Pendiri WhatsApp Jamin Data Pengguna Aman

Pendiri WhatsApp
Sumber :
  • Forbes
VIVAnews - Chief Executive Officer (CEO) WhatsApp, Jan Koum, menegaskan kembali kepada pengguna layanan besutannya bahwa perusahaan tak akan mengumpulkan data dan informasi pengguna. Ia menjamin data pengguna pada platform messaging itu akan terus aman. 
Puluhan Tahun Mengabdi, 3 Jenderal Angkatan Udara Resmi Pamit Tinggalkan TNI

Koum mengatakan sudah berkomitmen tidak mengambil data, meski kini layanan messaging itu sudah diakuisisi Facebook. Nilai perusahaan yang diusung WhatsApp, menurut Koum, tidak akan berubah.
Gelora Tolak PKS, Keponakan Prabowo Sebut Koalisi Prabowo-Gibran Masih Terbuka

"Jika kemitraan dengan Facebook berarti kami harus mengubah nilai, kami tidak akan mau melakukan itu," kata Koum dalam blognya, dilansir Mashable, Rabu 19 Maret 2014. 
Warga Bisa Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak di Monas Malam Ini

Penegasan sang pendiri WhatsApp itu disampaikan usai kabar yang kembali menyebutkan WhatsApp akan berbagi dan koleksi data pengguna dengan Facebook. Koum mengatakan kabar itu merupakan kabar yang tak bertanggung jawab. 

"Isu itu menakutkan orang untuk berpikir kami tiba-tiba mengumpulkan semua jenis data baru. Itu tak benar, dan bagi kami, sangat penting Anda mengetahui hal ini," tambahnya. 

Koum mengembangkan WhatsApp tanpa program pengumpulan alih-alih pengawasan data pengguna. Semasa tumbuh masa remajanya di Uni Soviet, Koum mengalami masa pemblokiran, kehidupan lingkungannya saat itu dipantau oleh agen negara. Kondisi itu yang menjadi dasar bagi Koum untuk memprioritaskan privasi pengguna pada platform WhatsApp. 

Layanan messaging itu bahkan menegaskan tidak mengumpulkan informasi dasar seperti email pengguna sampai hari lahir pengguna. Sangat berbeda dengan layanan yang ada pada Facebook. WhatsApp juga tidak mengumpulkan konten message maupun gambar yang dikirimkan pengguna. 

Dalam kebijakan layanan WhatsApp disebutkan setiap konten yang terkirim tidak ditahan atau disimpan WhatsApp. Rekaman konten justru ada dari sang pengirim dan penerima konten. 

Koum mengaku tak mau membuat kesalahan dengan menjalin kemitraan masa depan dengan Facebook.

"Kami tidak akan mengompromikan visi kami yang ada pada saat ini. Fokus kami tetap pada memperluas WhatsApp, sehingga masyarakat dunia memiliki kebebasan untuk mencurahkan pikiran mereka tanpa rasa takut," tulis Koum. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya