Gagal Taklukkan Game Bisa Sebabkan Agresivitas

Pria main game
Sumber :
  • Getty Images
VIVAnews - Video game bertema kekerasan dianggap turut andil dalam perilaku agresif pada penggunanya. Namun anggapan itu dibantah dalam studi baru yang dilakukan peneliti Oxford University dan University of Rochester. 
Chelsea Proteksi Raheem Sterling dari Hinaan Fans

Dalam studi itu menunjukkan seseorang yang bertindak agresif usai memainkan game, bukan karena konten game tersebut. Penyebabnya yakni rasa frustasi kesulitan mengalahkan game itu. 
Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman

Melansir Cnet, Jumat 10 April 2014, Andrew Przybylski, peneliti Oxford Internet Institute di Oxford University. Inggris dan Richard Ryan, peneliti psikologi motivasi University of Rochester, Amerika Serikat memaparkan perasaan frustasi dan kegagalan jadi penyebab agresivitas. 
Putra Tamara Bleszynski Ditabrak Orang Tak Bertanggung Jawab di Depan Rumah

Kedua peneliti tak hanya mendalami konten game saja, tapi juga mempelajari pengalaman psikologis pengguna game. 

"Setiap pemain game yang melempar remote ke layar setelah kalah permainan elektronik itu dapat berhubungan perasaan intens atau kegagalan," kata Przybylski. 

Rasa frustasi, imbuhnya juga bisa muncul usai seseorang kalah dalam pertandingan olahraga dan lainnya. 

Przybylski mengatakan studi menemukan jika seseorang ditekan kecakapannya, maka mereka akan makin agresif dan dampaknya bisa memunculkan kekerasan.

Penelitian ini menguji lebih dari 600 mahasiswa dengan usia beragam yang memainkan beberapa game. Mereka diminta memainkan game yang diberikan oleh peneliti. Pada game itu banyak konten bukan kekerasan. Beberapa game lain dimodifikasi berlawanan dengan intuisi, juga kendali frustasi. 

Selanjutnya mahasiswa harus melakuka tantangan menyakitkan saat bermain game. Walhasil, mereka yang memainkan versi game dengan tantangan sulit, rata-rata 10 detik lebih dari mereka yang memainkan versi mudah. 

"Hasilnya menunjukkan pemain yang merasa kecakapan berhubungan secara positif dengan motivasi game, pada  akhirnya berhubungan negatif dengan serangan pemain," jelas studi itu. 

Studi menekankan secara keseluruhan, pola dampak itu ditemukan tak terpengaruh dengan ada atau tidaknya konten kekerasan pada game. 

Penelitian ini telah dipublikasikan di Journal of Personality and Social Psychology. (umi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya