Pengguna Tembus Setengah Miliar, CEO WhatsApp Malah Khawatir

Pendiri WhatsApp, Jan Koum.
Sumber :
  • REUTERS/Albert Gea
VIVAnews
Perpres Perlindungan Anak dari Game Online Segera Rampung
- Layanan
messaging
Stasiun Whoosh di Karawang Belum Beroperasi, Erick Thohir Ungkap Penyebabnya
lintas platform, WhatsApp, mengumumkan pencapaian tonggak perusahaan, yakni pengguna WhatsApp telah menembus 500 juta pengguna aktif bulanan. Trafik pengguna per hari tercatat mencapai 700 juta foto dan 100 juta video.
Investasi Rp 1,6 Triliun, Apple Bakal Bangun Developer Academy di 4 Wilayah RI

Kepala Eksekutif Perusahaan (CEO) WhatsApp, Jan Koum, Rabu 23 April 2014, mengatakan, pertumbuhan pengguna WhatsApp didorong oleh lonjakan pengguna dari Meksiko, Brasil, India, dan Rusia.

Secara rinci, dikutip dari
Recode
, WhatsApp memiliki 48 juta pengguna aktif di India, jumlah itu disebutkan setengah dari pengguna aktif Facebook. Untuk di Negeri Samba, pengguna aktif WhatsApp mencapai 45 juta pengguna. Sementara itu, di Meksiko dan Rusia, tidak disertakan detail jumlah penggunanya.


Menariknya di Turki, yang belum lama ini Twitter diblokir, WhatsApp memiliki 14 juta pengguna aktif.


Menanggapi pencapaian positif itu, Koum menegaskan kembali komitmen perusahaan untuk mempertahankan kualitas layanan.


"Bersama insinyur kami, perusahaan akan memperbaiki celah. Kami tidak memiliki perubahan besar dalam 6 bulan terakhir, tapi telah memperbaiki 1.000 celah," ujar Koum.


Koum menambahkan, WhatsApp segera menghadirkan layanan baru yang sudah disampaikan sebelumnya, yakni panggilan suara gratis. Namun, ia meminta pengguna sabar menanti rilisnya.


Khawatir pengembangan


Namun, pengembangan fitur, di sisi lain, justru dikhawatirkan Koum. Menurut dia, situasi itu bisa menjadi penghalang bagi pertumbuhan WhatsApp.


"Saya khawatir bagaimana menawarkan serangkaian fitur yang kompetitif tanpa membuat antar muka yang sulit, pengalaman pengguna yang lebih buruk sampai aplikasi yang membengkak," kata dia beralasan.


Kekhawatiran itu berdasarkan pada keterbatasan ekosistem. "Layar di sini kecil, ada jumlah
bandwidth
dan memori terbatas," imbuhnya.


Fokus pengembangan WhatsApp, menurut Koum, memprioritaskan kesederhanaan. Karena, banyak pengguna WhatsApp yang bergabung sebagai pembeli ponsel dan pengguna online pertama.


Meski terus tumbuh, WhatsApp siap dihadang kompetitor, terutama di pasar Asia. Di Jepang, Thailand, dan Taiwan, pengguna aktif WhatsApp dikalahkan oleh Line. Sementara itu, di Korea Selatan, KakaoTalk mendominasi, di Tiongkok, WhatsApp kalah dari WeChat.


Kalah populer di beberapa pasar Asia, Koum masih optimistis layanannya masih kuat, misalnya di India dan Spanyol.


"Tak perlu butuh banyak uang dan selebriti guna meyakinkan orang untuk menggunakan produk yang menyebalkan. Saat ini, orang begitu cerdas, mereka mengharapkan pengalaman pengguna yang bagus," kata Koum. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya