Studi: Pecandu Ponsel Pintar Kian Melonjak

Ilustrasi wanita pakai telepon genggam atau ponsel
Sumber :
  • iStock

VIVAnews - Ponsel pintar telah menjadi bagian kehidupan pengguna mobile saat ini. Bisa jadi saat ini perangkat mobile itu sudah melekat pada pengguna setiap waktu. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi.

Gambaran candu pengguna atas aplikasi dapat dilihat dari hasil laporan Flurry Analytics. Melansir Washington Post, Kamis 24 April 2014, pengguna yang membuka aplikasi lebih dari 60 kali atau lebih setiap hari (pengguna super candu), tercatat tumbuh lebih dari 5 kali lipat dari pengguna reguler, yang dikategorikan membuka 16 aplikasi atau di bawahnya).

Flurry mengumpulkan data itu dari lebih 1,3 miliar perangkat milik warga Amerika. Aplikasi populer yang dicatat misanya Pinterest, Snapchat dan Zynga.

Laporan Flurry mencatat pada jumlah pengguna reguler meningkat 23 persen, dari 639 juta pada Maret 2013 naik jadi 784 juta pada Maret 2014. Sedangkan pada pengguna super candu melonjak 123 persen dari 79 juta (Maret 2013) menjadi 176 juta (Maret 2014).

Data menarik juga disampaikan soal profil pencandu aplikasi. Flurry mencatat pengguna perempuan lebih candu dibanding pengguna laki-laki. Rata-rata tingkat kecanduan perempuan pada ponsel mencapai 8 persen, sedangkan candu laki-laki -8 persen.

Hasil Liga 1: Bhayangkara FC Pesta Gol, Duel Dewa United vs Madura United Dihentikan

Komposisi Umur

Sajian menarik juga dapat dilihat dari tingkat umur pecandu perangkat mobile. Usia pengguna 18-24 tahun merupakan usia emas yang lengket dengan ponsel mereka (49 persen), mengalahkan usia 13-17 tahun (25 persen). Pada usia yang kian matang yakni 25-34 tahun, tingkat candu mobile justru menurun (-42 persen).

Sedangkan pada pengguna usia 35-54 tahun, tingkat penggunaan mobile malah melonjak 40 persen. Flurry menduga, pada usia orang tua itu, mereka menggunakan ponsel secara bersamaan.

Statistik itu disebutkan pertanda baik untuk hadirnya perangkat wearable (perangkat yang dapat dipakai), karena dengan tingkat penggunaan ponsel yang tinggi, maka bukan tak mungkin perangkat wearable bisa laku keras.

Meski demikian, potensi candu mobile itu juga menyimpan kekhawatiran kaitannya dengan dampak hubungan sosial dan kesehatan akibat secara terus menerus menggunakan ponsel. (ren)

Kemnaker Berkomitmen Terus Tingkatkan Kinerja Layanan Publik Balai Besar K3 Jakarta
Ilustrasi Ekspor-Impor

Neraca Perdagangan RI Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Mendag: Bagian dari Keberhasilan Kemendag

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas menyambut baik capaian neraca perdagangan Indonesia yang surplus selama 47 bulan berturut-turut.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024