VIVAnews - Kehadiran BlackBerry Gemini tinggal menunggu waktu. Begitu service center BlackBerry diresmikan oleh Research In Motion di Tanah Air, sertifikat Gemini dijanjikan akan diterbitkan oleh regulator.
Seperti disiarkan VIVAnews sebelumnya, BlackBerry Gemini merupakan versi terjangkaunya Bold atau Javelin. Diketahui Gemini tidak memiliki akses 3G, kualitas kamera pas-pasan, keypad lebih keras, dan tidak memakai trackball melainkan touchpad layaknya laptop. Di Indonesia, rumor beredar harganya seputar 2,5 hingga 3,5 juta per unitnya.
Menanggapi hal ini, Harry Hartono, CEO PT Parastar Echorindo, salah satu distributor resmi Nokia Indonesia, memperkirakan akan adanya penurunan harga untuk ponsel bisnis Nokia (ESeries). “Mungkin akan terpengaruh, tapi saya tidak tahu seberapa besar pengaruhnya terhadap harga handset Nokia,” kata Harry.
Namun demikian, menurut Harry, jika BlackBerry Gemini laku keras di pasar Indonesia, harga Nokia di pasar pun akan otomatis turun. “Kalau memang laku, pasar pasti bergejolak. Itu memang sudah hukumnya,” ucapnya.
Bila harga handset tidak turun, kata Harry, Nokia bisa ambil langkah dengan menambah service atau memperbanyak konten (value-added service) bagi pengguna.
Solusi lainnya, bisa juga dengan program bundling bersama operator selular. Dengan bundling, diharapkan harga yang relatif lebih murah mampu menstabilkan penjualan handset.
“Dalam waktu dekat memang ada bundling handset Nokia dan operator. Seri N97, saat ini sedang didiskusikan dengan salah satu operator selular. Bentuknya saya belum tahu, mungkin bisa gratis internet dengan quota tertentu, atau apa lah,” ucap Harry.
Perbasi Apresiasi Sukses Pelita Jaya Tembus Babak Utama BCL Asia
PP Perbasi mengapresiasi tim Pelita Jaya Bakrie Jakarta yang berhasil lolos ke babak utama Basketball Champions League (BCL) Asia 2024.
